Home » » CHERRY BLOSSOM : Musim Semi di Washington DC

CHERRY BLOSSOM : Musim Semi di Washington DC

Written By mouzlim on Senin, 01 April 2013 | 20.49

CHERRY BLOSSOM 
Musim Semi di Washington DC


Perjalanan dari Toronto ke Washington memakan waktu sekitar satu jam setengah. Pesawat yang aku tumpangi hari itu, Rabu, 11 April 2012 adalah United Express. Aku tiba di Bandara Washington Dulles pukul 3. 54 sore waktu Washington. Setelah keluar dari pesawat aku langsung mencari baggage claim, lokasi pengambilan bagasi. Ternyata lokasinya cukup jauh. Setelah berjalan beberapa menit, aku harus naik bus untuk menuju ke terminal lain tempat pengambilan bagasi. Saat aku sedang mencari bagasi, aku bertemu dengan Pak Roni yang sengaja menjemputku di bandara. Setelah bagasi aku temukan, kami berdua keluar bandara untuk menuju lokasi tempat tinggalku. Ternyata hari itu aku mendapat jatah menginap di rumah Mas Roni.


Lain Toronto lain Washington

Masing-masing daerah memang memiliki ciri khas masing-masing. Maha Suci Allah Yang Maha Pencipta, Maha Menyempurnakan Ciptaan-Nya dan Maha Membentuk rupa setiap makhluk-Nya. Dengan sifat-sifat-Nya itu maka setiap daerah selalu memiliki keunikan masing-masing, persis seperti manusia. Tidak ada satupun manusia yang sama persis rupanya, suaranya, bahkan bau badannya.
                Baru keluar Airport Dulles, mataku benar-benar sejuk menikmati hijaunya kanan kiri jalan yang kami lewati, lisanku secara otomatis berucap subhanallah, dan tanganku tidak henti-hentinya menjepretkan kamera yang selalu menemaniku. Pemandangan semakin terasa semakin indah ketika aku melewati Potomac, sungai bersih nan indah yang terletak antara Virginia dan DC. Dan Alhamdulillah, aku tiba di Washington di penghujung munculnya bunga-bunga indah yang berwarna-warni yang hanya muncul di musim semi. Orang DC menyebutnya cherry blossom. Washington DC diapit oleh dua Negara bagian tetangga yaitu Virginia dan Maryland. Airport Washington Dulles sendiri berada di Virginia.
Sambil menikmati keindahan kota, khayalanku terbang ke Indonesia, terutama daerahku, Kalimantan…alangkah indahnya seandainya Indonesia, khususnya Kalimantan yang terkenal banyak hutannya itu mensyukuri nikmat hutan yang dikaruniakan oleh Allah…sehingga di pinggir-pinggir jalan terasa sejuk dan asri serta sungainya dijaga kebersihan dan keindahannya. Aku berdoa semoga khayalanku hari ini bisa menjadi kenyataan…






 Sekitar 45 menit perjalanan, aku tiba di rumah Mas Roni. Rumah Mas Roni sendiri terletak di Maryland dan suasana lingkungan dengan bunga-bunganya juga sangat enak dipandang mata.
Ternyata panitia Washington memang sudah mengatur agenda selama seminggu dengan rapi. Setelah istirahat sebentar, Mas Roni langsung menyodoriku agenda yang sudah mereka susun.
Dari beberapa Negara bagian yang aku kunjungi, Washington memiliki agenda paling padat. Jadwal selama satu minggu sudah teragenda dengan baik.
                Kedatanganku ke Washington, Rabu 11 April 2012 aku anggap sebagai kedatangan bersejarah. Malamnya aku diundang jamuan makan malam di rumah Bang Firdaus, salah seorang warga Indonesia untuk membicarakan rencana realisasi pembelian masjid untuk masyarakat muslim Indonesia di Washington dan sekitarnya. Hadir dalam pertemuan itu Bapak Sulastomo dan istri dari Jakarta sebagai pihak yang akan memfasilitasi bantuan pembangunan masjid, Bapak Dino dan isteri, serta tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di Washington dan sekitarnya. Harapan semua yang hadir semoga rencana baik dari semua pihak akan terlaksana dalam waktu dekat. Tujuan kehadiran masjid dan Islamic Center Indonesia di Washington adalah untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragama Islam untuk melaksanakan ibadah, mendalami ajaran agama Islam, dan sebagai sarana silaturrahim antara komunitas Indonesia se- Washington, serta promosi kepada dunia tentang corak mainstream Islam Indonesia yang santun dan ramah. Semangat umat Islam untuk memiliki masjid di Washington juga didasari oleh kekhawatiran mereka terhadap anak-anak mereka yang menjadi generasi kedua yang lahir atau besar di Amerika. Mereka khawatir anak-anak mereka tidak memiliki semangat keagamaan bahkan semangat keindonesian seperti mereka, karena teman mereka yang sangat beragam.  Masjid yang akan dibeli juga bertujuan untuk menghadirkan suasana religious serta komunitas religious untuk anak-anak mereka. Untuk menutup pertemuan itu, aku diminta tuan rumah untuk membacakan doa agar niat baik itu segera dikabulkan Allah swt.
                Selepas pertemuan, aku pulang untuk beristirahat di rumah Mas Roni. Malam itu aku harus menyesuaikan kembali dengan suasana baru, suasana Toronto yang sangat dingin ke Washington yang sudah mulai semi. Meskipun menurutku, udara Washington buatku masih terasa sangat dingin.

Hari Kamis, 12 April 2012

Pagi kamis aku diajak Brother Roni untuk mengenal Kota Washington dan sekitarnya. Aku diajak ke White House, Museum National, Capitol Hill, ke Islamic Center, dll. Siangnya aku sudah ditunggu oleh Bang Vero untuk makan siang di Kebab Palace, rumah makan pavorit masyarakat Indonesia di Washington.
                Karena seharian keliling kota, aku kembali ke rumah Mas Roni untuk istirahat. Tidak lama setelah itu aku dan Mas Roni berangkat ke IMAAM Center untuk mengisi pengajian di sana. Pengajian perdana di Washington ini hanya dihadiri oleh belasan orang, karena pengurus inti IMAAM masih terus menggodok pematangan rencana pembelian masjid. Dalam pengajian perdana ini, aku menyempatkan diri untuk berkenalan dan menjelaskan tentang tujuan utama kehadiranku di beberapa Negara bagian. Aku menjelaskan bahwa tujuan utama aku diundang adalah untuk menyampaikan pelatihan The 7 Islamic Daily Habits. Aku sedikit membuka makna dan urgensi dari pelatihan ini kepada para peserta. Setelah peserta memahami  urgensi dari substansi pelatihan, lahirlah semangat dan tekad untuk mencari tempat yang bisa menampung banyak peserta untuk mengikuti pelatihan ini. Tidak terasa, waktu sudah mulai larut. Dan akupun menutup pengajian tersebut dan pulang kembali ke rumah Mas Roni untuk beristirahat.

Jumat, 13 April 2012

Jumat kali ini aku sholat di masjid yang selalu disewa oleh IMAAM Center di daerah Glenmont Local Park. IMAAM sudah cukup lama berkhidmat kepada umat Islam Washington dengan menyediakan sarana ibdah buat mereka, tiak hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga terbuka untuk masyarakat muslim lainnya. Aku diminta untuk menjadi khatib dan imam dalam sholat tersebut. Jamaah yang hadir sekitar 40-an orang. Dalam kesempatan itu aku menyampaikan tentang pentingnya kaum muslimin untuk membaca dan menjadikan al-Quran sebagai panduan hidup. Dalam khutbah itu aku mengupas tentang surah asy Syura ayat 52 dan 53 yang menyebut al-Quran sebagai ruh. Karena al-Quran adalah ruh, maka orang yang berpisah dengan al-Quran pada hakikatnya sama dengan orang yang sudah berpisah dengan ruhnya. Kegiatan sholat Jumat ini diliput oleh Voice of America (VOA).
                Setelah sholat Jumat kami diajak oleh Brother Ronan dari VOA untuk makan siang di Aminah Thai Restoran. Berbagai jenis makanan khas Thai halal dihidangkan disitu, dan Alhamdulillah makanannya enak dan segar. Setelah makan siang aku diminta untuk  wawancara dengan VOA tentang tujuan kegiatan LKII (Lembaga Kajian Islam Intensif) ICMI North America tahun 2012. Aku juga ditanya tentang pengalamanku yang aku lihat selama di Amerika. Kabarnya wawancara itu disiarkan juga oleh AN Teve di Indonesia. Dalam jamuan makan siang dan wawancara itu aku juga ditemani oleh Mas Roqib, Bang Faisal dan Ibu serta kru VOA. Usai wawancara aku kembali istirahat di rumah Mas Roni.
                Sorenya aku dijemput untuk mengisi acara di rumah Bang Ari di Potomac. Bang Ari adalah salah satu penyiar di VOA serta mantan penyiar senior di Prambors Jakarta. Pengajian kali ini banyak dihadiri oleh kawan-kawan dari VOA serta keluarga para diplomat yang rata-rata mereka adalah keluarga muda. Karena keasyikan ngobrol dan banyak pertanyaan, tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul. 11.30 malam. Kamipun harus pulang untuk beristirahat. Pertanyaan paling seru adalah tentang masalah sholat dan kiat menunaikannya di tempat kerja yang tidak memberikan sarana untuk beribadah.

Sabtu, 14 April 2012 

Agenda hari Sabtu dan ahad adalah agenda inti, yaitu pelatihan The 7 Islamic Daily Habits. Hari pertama pelatihan ini diadakan di Indian Springs-Terrace Park Activity Building, Silver Spring, Marryland. Dengan kondisi cuaca yang sudah mulai hangat dan suasana taman yang rimbun, aku sangat menikmati suasana ketika menyampaikan pelatihan. Aku juga melihat suasana peserta juga seperti itu. Mereka betul-betul serius mengikuti rangkaian acara, dan sebagian kelihatan larut menyelami makna dari materi yang disampaikan. Sebagaimana juga pelatihan di tempat lain, hari pertama aku menyampaikan tiga kebiasaan unggulan dari Surah al-Fatihah ditambah dengan opening dan makna Ta’awwudz. Hari pertama ini aku dikenalkan juga dengan salah seorang warga Pontianak yang sudah tinggal di Washington. Namanya Rahma. Dia datang pelatihan dengan Mas Priyo, suaminya. Sebenarnya aku banyak kenal dengan keluarganya di Pontianak, tetapi dengan Rahma baru aku kenal saat itu. Tetapi karena di rantau orang, perkenalan dengan Rahma dan Mas Priyo membuat kami merasa sangat akrab.



Acara pelatihan hari pertama selesai pukul 5 sore. Tapi bukan berarti acara hari itu selesai. Setelah acara aku langsung diantar ke Twinbrook Community Center yang terletak di 12920 Twinbrook Parkway Rockville, MD 20851. Tiba di lokasi, ternyata sudah banyak ibu_ibu yang hadir mempersiapkan acara yang akan digelar. Aku memberikan ceramah singkat di tempat ini karena gedung yang dipakai untuk pengajian adalah gedung sewaan, jam 8 malam kami harus meninggalkan ruangan. Setelah ceramah, aku menyaksikan suasana keindonesiaan yang sangat kental. Ibu-ibu berdiri membaca shalawat sambil menabuh rebana.



Hari Sabtu di Washington aku rasakan sebagai hari penuh perjuangan. Sejak pagi kegiatanku full. Karena itu, setelah selesai acara aku langsung pulang ke rumah Mas Roni dan istirahat.

Ahad, 15 April 2012

Acara hari kedua berpindah ke Madrasah IMAAM. Dinamakan Madrasah IMAAM karena tempat ini merupakan tempat yang disewa oleh IMAAM buat anak-anak Indonesia belajar ilmu agama. Pelajaran agama diselenggarakan setiap hari ahad. Acara hari kedua ini ternyata dihadiri oleh lebih banyak peserta. Fluktuasi peserta dala acara di seluruh wilayah Amerika memang agak lumrah karena mobilitas masyarakat sangat tinggi termasuk juga orang Indonesia. Banyak juga masyarakat yang tidak bisa ikut hari ahad karena tuntutan kerja mereka.
                Pelatihan hari kedua ini juga sebenarnya tidak ideal, karena waktu yang tersedia sangat terbatas. Aku terpaksa harus menyampaikan pesan-pesan paling strategis yang terdapat pada ayat ke 4,5,6, dan 7 Surah al-Fatihah. Meskipun sebagian peserta merasa kurang puas dengan singkatnya waktu, tapi aku berharap pesan-pesan utama Surah ini sudah dapat mereka terima secara utuh.
                Karena menganggap tema yang diangkat dalam pelatihan dianggap oleh peserta menyentuh hajat hidup mereka, maka mereka sangat tertarik untuk membaca bukunya lebih dalam bahkan sebagian peserta berencana menerjemahkan buku ini ked ala Bahasa Inggris supaya bisa dikonsumsi oleh masyarakat dunia secara luas. Acara di Madrasah berakhir pada pukul 1 siang. 



Selanjutnya, aku diprogramkan oleh panitia untuk mengisi acara di Mannasas Virginia. Aku berangkat bersama Bang Oscar, presiden IMAAM, dan Bang Rusdi yang sengaja mencari pahala membawa kami ke lokasi. Kami berangkat dari rumah Bang Syafrin tempat saya menginap di hari itu. Kebetulan juga Bang Rusdi dan Bang Syafrin tinggal berdekatan di Virginia. Tiba di tempat pengajian, yaitu di rumah Bang Ihsanul Fikri, ternyata di sana sudah ada Bang Vero dan rombongan. Tujuan utama dari tour pengajian IMAAM adalah untuk melakukan sosialisasi program bersama masyarakat Indonesia yang diprakarsai oleh IMAAM untuk membeli pusat kegiatan bersama masyarakat muslim Indonesia di Washington dan sekitarnya. Selesai acara aku pulang bersama Bang Rusdi dan Bang Oscar menuju rumah Pak Syafrin untuk menginap di rumah beliau. Malam itu aku tertidur pulas di rumah Bang Syafrin yang asri. Semoga beliau dan keluarga serta rumah yang ditempatinya selalu mendapat keberkahan dari Allah.

Hari senin, 16 April 2012

Pagi ini aku mendapat kehormatan dari kawan-kawan Washington. Giliran menemaniku dihari ini tidak tanggung-tanggung, tokoh masyarakat Indonesia asal Minang yang sudah lama menetap di Washington, yaitu Bang Duta Mardin. Aku senang bertemu beliau dan aku banyak menimba ilmu dari pengalaman hidup beliau yang beliau sampaikan selama dalam perjalanan. Bang Duta mengajakku ke kantor pos sambil mengantar barang yang hendak beliau kirim. Aku diajak untuk melihat bagaimana perilaku masyarakat sehari-hari dan apa saja aktivitas mereka. Aku selanjutnya diajak untuk mengunjungi lembaga kajian ilmu-ilmu keislaman yang concern mengkaji tentang maqashid al-syari’ah. Selanjutnya aku diajak melihat museum pesawat…dan terakhir aku diajak ke perpustakaan kecamatan…selanjutnya aku istirahat dan makan sianag di rumah Bang Duta yang terkenal di Washington dengan rendangnya.



Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Living Qur'an Sunnah Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger