Home » » MEMBANGUN MENTAL SUKSES SECARA ISLAMI

MEMBANGUN MENTAL SUKSES SECARA ISLAMI

Written By mouzlim on Kamis, 05 September 2013 | 21.15









Semua orang bercita-cita ingin sukses dalam hidupnya. Meskipun ukuran kesuksesan masing-masing pribadi berbeda, tetapi standar umum yang mempertemukan perbedaan itu adalah kedekatannya kepada Allah. Dalam terminologi al Quran, di antara kata yang dipakai untuk makna sukses adalah hasanah. Bagaimana hasanah di dunia bisa mengantarkannya untuk dapat hidup hasanah di akhirat.
      Agar cita-cita kita ingin sukses dapat tercapai,  Islam menawarkan kepada kita beberapa kiat, di antaranya:
 
1. Hilangkan Penyakit-penyakit Mental yang Menghambat Kemajuan
Budaya kerja pada masa Rasulullah sangat mendarah daging di kalangan sahabat. Ketika melihat  salah seorang sahabatnya berada di masjid pada jam kerja, Beliau bertanya tentang sebab keberadaannya di masjid. Lalu sahabat yang bernama Abu Umamah ini menceritakan apa adanya tentang kondisinya yang tengah digelayuti kesedihan karena terlilit hutang. Rasulullahpun mengajarkan kepadanya doa yang diamalkan setiap pagi dan petang untuk membantunya keluar dari masalah yang sedang dihadapinya.      
Doa tersebut adalah :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَالْحَزَنِ , وَ أَعُوذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ, وَ أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الْجُبْنِ وَاْلبُخْلِ , وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الِرّجَاِل
“Ya Allah ! Aku berlindung kepada-Mu dari segala kegelisahan dan kesedihan,
Aku berlindung kepada-Mu dari segala kelemahan dan kemalasan,
Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil,
Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenangan orang". (HR.Abu Daud)
Delapan penyakit jiwa di atas adalah penghambat utama kesuksesan dan produktivitas. Doa tersebut menyiratkan pesan-pesan berikut :
·         Kita tidak boleh larut dalam kegagalan sehingga membuat kita gelisah dan sedih berkepanjangan, kita harus evaluasi sebab kegagalan kita, dan kita harus bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut
·         Kita harus mengusir rasa kurang percaya diri, merasa tidak punya potensi dan rasa malas; galilah potensi diri dan kembangkan; serta pupuklah semangat kerja
·         Kita harus hilangkan sifat pengecut dan sifat bakhil. Bangun sifat sportif, berani dan bertanggungjawab. Jangan pelit untuk memberikan kontribusi apa saja yang kita miliki.
·         Jangan biasakan hidup berhutang kecuali terpaksa; dan hindarkan berhutang dengan sistem riba.
·         Carilah peluang-peluang baru yang dapat menopang kehidupan kita dan keluarga, agar kita tidak diperlakukan rendah oleh orang lain.  
Sekilas, ajaran Rasulullah SAW ini kelihatan sepele, hanya doa...tetapi ketika doa ini diamalkan setiap pagi dan petang, doa ini akan berdampak kuat pada pribadi yang mengamalkannya. Tidak mungkin dia berdoa agar dihilangkan penyakit-penyakit di atas, sementara dia hanya berpangku tangan tanpa usaha memerangi sifat-sifat ini pada pribadinya.
Ketika penyakit-penyakit yang membelenggu dirinya hilang, dia akan kembali lincah bekerja dan berusaha, dan melaju meniti sukses.

  1. Baca Kelebihan yang Kita Miliki...
Bila Perlu, Libatkan Orang Lain untuk membacanya...,
Lalu, Mintalah Bantuan Allah !

Setiap kita punya kelebihan...tinggal bagaimana kelebihan tersebut dapat kita kembangkan sampai menjadi maksimal. Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk membaca potensi masing-masing. Kalau belum yakin dengan potensi yang kita miliki, tidak ada salahnya melibatkan orang lain untuk dimintai pendapatnya. 
Setelah potensi tersebut ditemukan, sebaiknya kita komunikasikan kepada Allah, meminta dukungan kekuatan dan ilmu dari-Nya. Perlunya meminta dukungan kepada Allah dalam hal ini adalah untuk memastikan apakah potensi yang kita temukan tersebut telah memenuhi formula 3 B atau belum.

Formula 3 B
3 B yang dimaksud adalah : 1). Baik untuk agama kita; 2). Baik untuk kehidupan kita; 3). dan Baik untuk masa depan kita.
Baik untuk agama harus mendapatkan prioritas dalam pemilihan potensi yang akan dikembangkan. Karena sebesar apapun penghasilan, jika tidak menguntungkan agama dan masa depan kita, pasti tidak akan membawa keberkahan dalam hidup.
Memastikan formula 3 B ada dalam pilihan kita sangat penting. Dalam kondisi sulit, kadang-kadang kita berpikir pragmatis. Dengan alasan tuntutan ekonomi ada orang yang nekat menukar agama, melacurkan diri, kerja di tempat haram, kerja di tempat yang tidak memberikan kesempatan untuk sholat, dan kerja di tempat-tempat lain yang dapat menggerogoti kualitas keagamaan.
Formula 3 B  inilah yang terkandung dalam doa istikharah. Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabatnya agar selalu meminta pertimbangan Allah dalam menentukan setiap pilihan hidup. Setelah sholat sunnah dua rakaat, silahkan baca dan renungkan doa berikut :    

  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلمَ ُوَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ . اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْقَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الخْيَرْ َحَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ . قال ويسمي حاجته )
"Ya Allah, dengan ilmu pengetahuan-Mu aku meminta pilihan yang terbaik untukku, dan dengan kuasa-Mu aku meminta taqdir yang baik untukku, dan aku memohon kepada-Mu akan karunia-Mu yang agung. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang berkuasa dan aku tidak berkuasa. Engkau mengetahui dan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat yang ditimbulkan oleh urusanku ini, baik cepat maupun lambat, maka taqdirkanlah ia untukku dan mudahkanlah ia untukku, kemudian berkatilah aku darinya.  Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat yang ditimbulkan oleh urusanku ini, baik cepat maupun lambat, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya, dan taqdirkanlah untukku suatu kebaikan, apapun kebaikan itu, kemudian ridhokanlah aku dengannya (dengan menyebutkan pilihan yang sudah kita nominasi)." (HR.Bukhari, 1/391)



Formula 3 B






3. Jangan Ragu-Ragu Melangkah,
            Bertawakkallah Kepada Allah !
            Jika sudah mantap menjatuhkan pilihan pada profesi dan pekerjaan tertentu,  mari kita melangkah dengan pasti. Mari kita tanamkan investasi pikiran, tenaga, dan skill yang kita miliki untuk pekerjaan. semaksimal mungkin. Insyaallah Allah akan membantu dan mengembalikan investasi yang kita tanam dengan kelipatan yang tidak berhingga.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Living Qur'an Sunnah Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger