Home » » Serial ' Seni Panjang Umur" : Menghiasi Diri Dengan Adab Hari Jum’at

Serial ' Seni Panjang Umur" : Menghiasi Diri Dengan Adab Hari Jum’at

Written By mouzlim on Kamis, 04 April 2013 | 20.07

Menghiasi Diri Dengan Adab Hari Jum’at




Ada beberapa adab (baca:etika) Jum’at yang harus dipelajari agar kita dapat memperlakukan hari ini dengan agung sebagaimana halnya Allah SWT dan Rasul-Nya SAW. Dalam hal ini kami berusaha menukil beberapa adab Jum’at yang berkaitan dengan tema “Seni memperpanjang umur”. Kami akan menyebutkan lima jenis adab yang telah disebutkan oleeh nabi SAW secara umum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aus bin Aus RA, bahwa Rasulullah bersabda :


Artinya :
Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada hari jum’at dan mandi, kemudian berangkat lebih awal dan hadir sebelum khutbah (jum’at) pertama; berjalan dan tidak naik kendaraan, lalu duduk dekat dengan imam dan menyimaknya serta tidak berkata hal-hal yang tidak berguna, maka setiap langkah yang ia ayunkan dari rumah menuju masjid akan dicatat sebagai amalan sunah, sebanyak pahala puasa sunahnya dan qiyamullail. (HR. Ahmad ) http://Kiwi6/file/929hkfscxz

Coba anda perhatikan kondisi mayoritas masyarakat pada hari Jum’at ! anda akan lihat, banyak dari mereka yang melanggar rambu-rambu yang disebutkan dalam hadits tadi, kecuali mandi, karena kebanyakan dari mereka melakukan ritual mandi. Namun kita tidak tahu persis, mandi karena tradisi atau mandi karena ibadah ? yang perlu disadari adalah, mandi pada hari jum’at dapat membersihkan dosa dan kesalahan.


Kata ghassala memiliki konotasi makna menyetubuhi istri, karena biasanya ia yang menyebabkan seseorang mandi. Maka dari itu, nampak seolah olah ia dimandikan. Ada juga yang berpendapat bahwa kata ghassala berarti membersihkan kepalanya. Kata bakkara berarti keluar pada pagi hari. Kata ibtakara berarti mendapatkan khutbah jum’at pertama. Kalimat wa masyaa walam yarkab bermakna berjalan ke masjid tanpa menaiki kendaraan. Oleh karena itu kita sebaiknya senantiasa berusaha menunaikan ibadah jum’at di masjid terdekat dan tidak mencari masjid yang letaknya jauh, yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan, karena pahala yang begitu besar dapat terlewatkan begitu saja.

Sementara itu perbuatan sia-sia yang dimaksud dalam hadits tadi memiliki bentuk yang beragam, yang  seringkali dilakukan oleh banyak orang tanpa disadari. Jadi sudah sewajarnya setiap muslim tidak menyia-nyiakan peluang pahala yang berlipat-ganda ini dan bergegas mempelajari adan dan hukum yang berkaitan dengan ibadah jum’at.

Coba bayangkan, seandainya anda melakanakan sunnah-sunnah tersebut, sedangkan jarak yang akan ditempuh dari rumahmu ke masjid minimul seribu langkah, maka dengan izin Allah anda mendapat pahala ibadah selama seribu tahun, yang nilainya sebanding dengan pahala puasa dan qiyamullail tanpa ada satupun kesalahan. Bahkan dalam kurun waktu satu bulan anda dapat mengumpulkan pahala yang sama, yaitu pahala empat ribu tahun, yang semuanya adalah puasa dan shalat malam. Jadi berapa banyak pahala yang anda perkirakan dapat diperoleh dalam kurun waktu satu tahun, dua puluh tahun, yang yang lebih dari itu? Walaupun selama hidup anda berpuasa dan shalat malam, sudah tentu anda tidak akan sanggup berpuasa dan shalat malam selama seratus tahun penuh. Akan tetapi berkat karunia allah SWT yang sangat luas, ia memberika karunia tersebut kepada kita, sebagai umat yang lemah dan berumur pendek. Masihkah anda berniat menyia-nyiakan pahala tersebut ??

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Living Qur'an Sunnah Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger