Home » , » Khutbah Jumat : Keutamaan Surah al Kahfi

Khutbah Jumat : Keutamaan Surah al Kahfi

Written By mouzlim on Rabu, 27 Maret 2013 | 22.52



Khutbah Jumat : Keutamaan Surah al Kahfi

Oleh: Dr. H. Harjani Hefni,Lc,MA


A.         Keutamaan

Di antara amalan yang diajarkan Nabi Muhammad saw di hari Jumat adalah membaca Surah al-Kahfi. Apa rahasia Surah ini sehingga kita diperintahkan untuk membacanya setiap hari Jumat. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ».(رواه مسلم)
Dari Abu Darda’, sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat di awal Surah al-Kahfi maka akan terlindung dari Dajjal.”
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «من قَرَأَ سُورَة الْكَهْف فِي يَوْم الْجُمُعَة أَضَاء لَهُ النُّور مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ» . رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ فِي الدَّعَوَاتِ الْكَبِير  (قال الألباني : الحديث حسن)
Dari Abu Sa’id ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Barangsiapa membaca Surah al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan memberikan kepadanya cahaya di antara dua Jumat.” (HR.Al-Baihaqi, Albani mengatakan hadits ini hasan).

B.      Tentang Surah al-Kahfi

Surah al-Kahfi termasuk surah Makkiyyah, satu dari lima surah yang dimulai dengan Alhamdulillah. Empat surah lain yang juga dimulai dengan Alhamdulillah adalah Surah al-Fᾱtihah, al-An’ᾱm, Saba’ dan Fᾱthir.
Dalam Surah al-Kahfi terdapat empat kisah penuh hikmah: Kisah Ashᾱbul Kahfi, Kisah Shᾱhib al-Bustᾱn (pemilik kebun), Kisah Musa dan Khidr, Kisah Dzulqarnain.

C.      Kisah Singkat

1.       Ashabul Kahfi: Cerita tujuh pemuda yang tidak ingin larut dalam kerusakan agama yang terjadi di masyarakat di mana mereka tinggal. Mereka terpaksa lari ke gua dan ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun. Setelah mereka dibangunkan kembali, ternyata negeri mereka sudah beriman semuanya karena perjuangan mereka. Mereka diperlihatkan hasil keteguhan iman mereka. Perubahan harus ada yang memulai dan terkadang memerlukan waktu panjang. Pemuda Kahfi adalah ikon orang-orang yang berusaha untuk terbebas dari fitnah agama.
2.       Shᾱhib al-Jannatain (pemilik dua kebun). Tanpa menyebutkan siapa namanya, tetapi kisah ini cukup dikenal di masyarakat di mana Nabi tinggal dan berdakwah. Pemilik kebun ini diberikan oleh Allah kebun dengan hasil yang melimpah bahkan sampai terucap dari lisannya bahwa kebun yang dimilikinya itu tidak akan habis karena hasil panen yang selalu mellimpah. Tetapi pemilik kebun ini lupa bahwa yang memberinya hasil yang banyak itu adalah Allah. Dia mengingkari hari kiamat, dan menurut dia walaupun kiamat nanti ada dia akan tetap dihormati di hari kiamat dengan banyaknya hartanya tersebut. Allah berikan pelajaran kepadanya dengan gagal panen. Dalam waktu sekejap seluruh buahnya habis. Kisah pemilik kebun adalah ikon orang yang terkena fitnah harta dan lupa hari berbangkit.
3.       Musa dan Khidr: Musa pernah menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling berilmu di muka bumi. Lalu Allah wahyukan kepadanya bahwa ada orang lain yang lebih pintar dan berilmu daripadanya yaitu Khidr. Nabi Musa akhirnya bersusah payah mencari Khidr untuk berguru. Tapi akhirnya dia tidak sabar mengikuti Khidr. Musa adalah ikon ilmuwan yang tidak pernah berhenti belajar.
4.       Dzulqarnain. Dia adalah penguasa yang melanglang buana ke timur dan barat dunia, menyaksikan banyak sekali tingkah polah manusia. Dia adalah raja yang saleh dan banyak membantu orang yang memerlukan. Di antara jasa besarnya adalah membangun benteng kokoh untuk menahan kejahatan Ya’juj dan Ma’juj. Zulqarnain adalah ikon penguasa saleh yang pernah hidup di muka bumi.

D.      Hikmah

Empat kisah di atas memiliki titik kesamaan yaitu mengisahkan tentang fitnah. Ada empat fitnah besar yang bisa membuat manusia binasa: a. Fitnah agama, b. Fitnah harta, c. Fitnah ilmu, d. Fitnah Kekuasaan.
Berapa banyak manusia yang tertipu dengan dunia dan meninggalkan agama. Berapa banyak orang yang terpedaya dengan harta lalu lupa mempersiapkan hari akhirat. Tidak sedikit orang berilmu yang terjebak dalam kesombongan dan tidak mau belajar dari orang lain. Dan betapa banyak orang yang jatuh karena kekuasaan.

E.       Metode Surah al-Kahfi untuk  Keluar dari Fitnah

1.       Fitnah Agama. Agar kita menjadi orang saleh dan bertahan dalam melaksanakan ajaran agama, kita harus banyak berteman dengan orang saleh.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28)

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

2.       Fitnah harta. Agar selamat dari fitnah harta, kita harus memahami hakikat dunia dan kehidupan.

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ
الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا (45) الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ
خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا (46)

45. dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
         46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh               
          adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.


3.       Fitnah Ilmu. Agar selamat dari fitnah ini kita harus tawadhu, tidak ghurur atau sombong dengan ilmu yang kita miliki. Kesombongan akan membuat kita melecehkan orang lain dan tidak mau belajar dari orang lain.
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا (69)
Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".

4.       Fitnah Kekuasaan. Agar tidak terjebak dengan fitnah kekuasaan, kita memerlukan orang yang meningatkan kita terus tentang keikhlasan niat saat menajdi penguasa dan senantiasa ingat akhirat.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ
 يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104) أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105) ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106)

103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

F. Penutup

                Karena hari Jumat adalah sebaik-baiknya hari dan hari kiamat juga akan terjadi di hari Jumat, maka menyegarkan ingatan kita di hari Jumat dengan hal-hal yang baik serta mengingatkan diri dengan hal-hal yang membahayakan hidup kita baik di dunia maupun akhirat sangat penting bagi kita. Mudah-mudahan pesan-pesan Surah ini selalu menjadi panduan hidup kita.




[1] Disampaikan di Masjid Kodam Tanjung Pura, 4 Jumadil Ula 1434 H/ 15 Maret 2013.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Living Qur'an Sunnah Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger