Khutbah Idul Fithri 1435 H
Oleh: Dr.Harjani
Hefni,Lc,MA
Khutbah Pertama
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ :
اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوىَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ
اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih,
tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas
kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan
selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوااللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT, hanya Allah yang Maha Besar, sedangkan selain Allah semuanya kecil semata.Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Allah dan untuk mensyukuri nikmatnya. Allah Maha Sempurna, dan nikmat-Nya sungguh tidak bertepi.
Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim yang tidak pernah pilih kasih kepadahambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa.Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh dengan satu komando, hanya tunduk kepada perintah-Nya, baik sukarela ataupun terpaksa.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Semua perintah Allah dan Rasul yang
ditujukan kepada kita bertujuan untuk membersihkan diri manusiadari kesalahan
dan mengangkat derajat manusia sehingga meningkat menjadi manusia mulia.Allah
memerintahkan kita untuk sholat agar kita selalu mengingat-Nya dan kita mampu
menahan diri untuk tidak berbuat fahsya' dan munkar. Zakat bertujuan untuk
membersihkan hati kita dari penyakit tamak dan membersihkan harta dari bagian
orang lain yang dititipkan kepada kita. Haji diperintahkan kepada kita agar
kita siap mengikuti perintah Allah, apapun bentuk perintah itu.Lalu semangat
untuk mengikuti perintah Allah kita kuatkan dengan lisan kita dengan ucapan
'Labbaik'.Aku siap mendengar dan melaksanakan perintah-Mu.
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Puasa
diperintahkan kepada kita agar kita memiliki kemampuan menahan diri untuk tidak
melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt.Di dalam bulan Ramadhan,
berbagai amalan diperintahkan kepada kita untuk dilakukan. Selain berpuasa itu
sendiri, kita juga diperintahkan dan dianjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih, banyak
membaca al-Quran dan mempelajari kandungannya, banyak berinfaq, bertaubat,
beristighfar, dan ber'itikaf di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Berbagai amalan yang diperintahkan itu sangat kita perlukan untuk menjadi
hujjah dan alasan buat kita untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah
bersabda:
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. وَمَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»(مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ)
Dari Abu
Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa yang berpuasa
Ramadhan karena panggilan iman dan hanya mengharap ridho Allah, maka dia akan
diampuni dosa masa lalunya. Barangsiapa yang melaksanakan qiyamullail di bulan
Ramadhan karena panggilan iman dan hanya mengharap ridho Allah maka dosa masa
lalunya akan diampuni oleh Allah. Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada
malam al-qadar, maka dosa masa lalunya akan diampuni oleh Allah.
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Itulah
sebabnya kenapa Nabi saw mengajarkan kepada istrinya Aisyah sebuah doa untuk
mendapatkan ampunan dari Allah jika bertemu dengan lailatul qadar.
وَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ:
" قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعَفُ عَنِّي
". رَوَاهُ أَحْمد وَابْن مَاجَه وَالتِّرْمِذِيّ وَصَححهُ
'Dari Aisyah RA berkata: Wahai
Rasul, apa yang harus aku ucapkan seandainya aku mengetahui adanya lailatul
qadar? Nabi menjawab: ucapkanlah: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa
fa'fu 'anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau suka
mengampuni, maka ampunilah daku)."
Karena
besarnya peluang untuk mendapatkan ampunan di bulan ini, maka sungguh sengsara
dan merugi seorang hamba yang dibukakan untuknya pintu ampunan yang sangat
lebar tetapi tidak dimanfaatkan untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ: أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَقَى الْمِنْبَرَ، فَلَمَّا رَقَى الدَّرَجَةَ
الْأُولَى قَالَ: "آمِينَ". ثُمَّ رَقَى الثَّانِيَةَ، فَقَالَ:
"آمِينَ".. ثُمَّ رَقَى الثَّالِثَةَ: فَقَالَ: "آمِينَ".
فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ! سَمِعْنَاكَ تَقُولُ: "آمِينَ" ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ؟ قَالَ: "لَمَّا رَقِيتُ الدَّرَجَةَ الْأُولَى جَاءَنِي جِبْرِيلُ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ
فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ. فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: شَقِيَ
عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ.
فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قال: شقي عبد ذكرتَ عنه وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ.
فَقُلْتُ: آمِينَ".
Dari Jabir bin Abdullah RA berkata:
sesungguhnya Nabi SAW naik ke atas minbar. Ketika naik ke tangga pertama,
Beliau mengatakan: 'Amiin'. Kemudian Beliau naik ke tangga kedua dan Beliau
mengatakan: 'amiin', kemudian Beliau naik ke tangga ketiga lalu mengatkan:
'amiin.' Para sahabat bertanya: "Wahai rasul, kami mendengar Engkau
mengatakan 'amiin' tiga kali, (apa maksudnya) ?. Beliau menjawab: Ketika aku
naik ke tangga pertama, Jibril mendatangiku lalu berkata: 'celakalah seorang
hamba yang bertemu dengan bulan Ramadhan dan ketika Ramadhan meninggalkannya
dia tidak mendapatkan ampunan. Aku berkata: 'amin'. Kemudian Jibril berkata:
'celaka bagi seorang hamba yang masih bertemu dengan kedua orangtuanya atau
salah satu dari keduanya di masa tua, keduanya tidak menyebabkan anaknya masuk
surga. Aku berkata: 'amin'. Kemudian dia berkata: celaka bagi seorang hamba
yang nama Engkau (Muhammad) disebut di hadapannya, lalu dia tidak bersholawat
kepadamu. Aku berkata: 'amin.' [1]
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Kenapa
kita perlu meminta ampun dan istighfar? Di antara pentingnya meminta ampun dan
istighfar adalah: 1. Untuk mendapatkan keridhoan Allah dan ketenangan hati.
2.menjadi sebab dihapuskannya dosa dan diangkatnya derajat kita di hadapan
Allah. 3.menjadi sebab dikabulkannya doa dan diijabahnya harapan kita. 4.
Menjadi sebab menggapai kenikmatan dan mengusir segala kutukan.
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Nikmat
apalagi yang kita kejar di dunia setelah mendapatkan lima nikmat di atas. Semua
kita mengharap ridho Allah dan ketenangan hidup.Semua kita sepakat bahwa dosa selalu
menghantui kita dan menjadi beban hidup kita.Kita semua sangat memerlukan
ampunan dosa supaya derajat kita diangkat oleh Allah. Kita juga sangat
memerlukan doa yang makbul, apapun yang kita inginkan dan kapanpun, permintaan
itu dikabulkan oleh Allah. Dan semua kita memimpikan hidup yang penuh
kenikmatan dan terhindar dari segala yang mendatangkan mudharat.
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Semoga Allah memberikan ampunan
kepada kita di Ramadhan ini dan semoga kita diberikan kekuatan untuk memulai
kehidupan baru dengan semangat fitrah, semangat cinta kepada Allah, cinta
kepada Rasul, dan cinta dengan segala kebaikan.
Khutbah
Kedua
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لااله
الاالله والله أكبر. الله أكبر ولله الحمد. الحمد لله الذي بنعمه تتم الصالحات.
وأمرنا بعبادته وتقواه بامتثال المأمورات واجتناب المنهيات. أشهد الا اله الاالله
رب المشرق والمغرب ورب العرش والسماوات مدبر كل المجريات. وأشهد أن محمدا
عبده ورسوله ، بعثه الله بأكمل الشرائع رحمة لجميع المخلوقات. أما بعد : فياأيها
الناس اتقوالله تعالى و كونوا مع الصادقين ، إن وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين صلوا عليه وسلموا
تسليما ، اللهم صل وسلم وزد وبارك على عبدك ورسولك نبينا محمد ، وعلى آله و
صحابته أجمعين ، وخص منهم الخلفاء الأربعة الراشدين ، أبي بكر وعمر وعثمان وعلي ،
والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين .
Hadirin
Sidang sholat Idul Fitri yang berbahagia
Sebelum
khutbah ini kita tutup dengan doa, kiranya sebuah kisah tentang suatu hari di
hari lebaran Rasulullah dapat menjadi bekalan pulang kita di hari Idul fitri
ini.
Suatu
hari, di saat hari raya seperti ini Rasulullah saw keluar dari rumahnya untuk
melaksanakan shalat idul fitri, saat itu beliau mendapati seorang anak dalam
keadaan murung dan bersedih hati di antara teman-temannya yang sedang asyik
bermain, tertawa dan berlari-lari dengan penuh suka cita.
Rasulullah
kemudian menghampiri anak itu, didekapnya dan dielus-elus kepalanya,
Rasulullah lalu bertanya, "Wahai anakku, mengapa engkau bersedih hati di
saat teman-temanmu bersuka ria pada hari ini? Di manakah rumahmu? Dan siapakah
orangtuamu?".
Dengan
mata nanar anak kecil itu menjawab, "Ayahku telah meninggal dalam suatu
peperangan bersamamu membela agama Allah, sedang ibuku menikah lagi dan aku tak
tahu di manakah ia kini."
Mendengar
ucapan itu Rasulullah saw mendekap anak itu lebih hangat lagi, lalu berkata,
"Maukah kau menjadikan aku sebagai ayahmu, Aisyah sebagai ibumu, sedang
Fathimah dan Ali sebagai bibi dan pamanmu?" Anak itu mengangguk dan
tersenyum.
Lalu
Rasulullah membimbing anak itu ke rumahnya dan meminta agar Aisyah
memandikannya dan memberikan pakaian terbaik kepada anak itu.Anak kecil yang
tadi berpakaian dekil dan berwajah muram, seketika berubah menjadi kelihatan
bersih dan ceria, rambutnya tersisir rapih dan memakai pakaian yang bagus.Ia
keluar dari rumah Rasulullah saw sambil berteriak-teriak kepada teman-temannya
dengan penuh keceriaan sambil berkata, "Aku adalah anak paling bahagia
hari ini. Rasulullah telah menjadi ayahku, Ibunda Aisyah menjadi ibuku, sedang
Fathimah dan Ali menjadi bibi dan pamanku."
Di
hari idul fitri seperti ini seharusnya tak seorangpun
bersedih hati.Semua orang layak untuk gembira dan bahagia.Lebih-lebih anak
kecil, mereka semua mestinya bersuka cita. Kalau satu anak yatim saja dapat
menghentikan langkah Rasulullah menuju tempat shalat idul fitri sampai anak
tersebut turut berbahagia, lalu mengapa puluhan dan ratusan anak yang mengalami
nasib yang sama seperti anak itu tidak mampu menggerakkan hati kita untuk
peduli, menyantuni, dan membahagiakan mereka?
Demikian khutbah
ied kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita bersama dan memacu kita
untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan dengan sikap dan prilaku yang
Islami.amien.
Akhirnya,
marilah kita akhiri khutbah ied kita dengan berdo’a:
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ
خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ
لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا
وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah kami,
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan.Menangkanlah kami,
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan.Ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun.Rahmatilah kami,
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat.Berilah kami rizki
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki.Tunjukilah kami dan
lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ
الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا
مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ
الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا
مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami
untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami
untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang
menjadi tempat kembali kami.Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami
dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami
dari segala kejahatan.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ
بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ
وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا.
Ya Allah, anugerahkan kepada kami
rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat
kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan
anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala
musibah di dunia ini.
اللَّهُمَّ
مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا
وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ
تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا
وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami
kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih
hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah
atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini
cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa
atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum
muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang
telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan
Mengabulkan do’a.
ربَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami
kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah
kami dari azab neraka.
[1]HR.
Imam Bukhari dalam Kitab al-Adab al-Mufrad, menurut Albani, hadits ini shahih
lighairih (Shahih al-Adab al-Mufrad 1/240.
Posting Komentar