Setiap
bulan ramadhan terdapat satu malam yang bergelimang berkah, yang populer dengan
sebutan lailatul qadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Malam ini
menambah daftar panjang kemuliaan bulan Ramadhan. Allah berfirman :
“Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS.Al Qodr:1-5). Lailatul Qadar juga dapat menghapuskan dosa orang-orang yang melaksanakan ibadah pada malam tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang sholat pada malam lailatul qodr berdasarkan iman dan ihtisab (mengharap ridha Allah), maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu (HR.Bukhari dan Muslim).
Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, Lailatul Qodr memiliki tiga makna:
pertama, Lailatul
Qodr adalah Malam yang penuh keagungan dan kehormatan. Banyak hal yang membuat malam ini menjadi penuh
keagungan dan kehormatan sebagaimana dicatat oleh Ibnu Hajar, di antaranya
karena malam tersebut adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Begitu agungnya Al
Qur’an menyebabkan semua faktor yang mengiringinya menjadi agung dan terhormat.
Menurut makna ini, malam Al Qadar menjadi mulia karena faktor turunnya Al
Qur’an. Malam ini disebut juga sebagai malam keagungan karena turunnya Malaikat dengan seizin Tuhan
mereka. Malaikat adalah makhluk Allah yang mulia yang selalu taat dengan
perintah Allah dan tidak pernah berbuat dosa. Turunnya para malaikat, makhluk
Allah yang mulia ini menjadikan malam tersebut turut menjadi mulia. Malam ini
juga menjadi agung karena dijadikan oleh Allah sebagai malam yang penuh
barakah, rahmat, dan maghfirah. Keberkahan Allah di malam ini tercurah, sifat
rahmat-Nya di tebar buat seluruh makhluk-Nya, dan pintu ampunan-Nya dibuka
selebar-lebarnya. Keberkahan, rahmat, dan maghfirah adalah ciri-ciri keagungan
dan kehormatan. Malam ini juga menjadi agung karena akan membuat orang yang
menghidupkannya dengan ibadah menjadi
agung dan terhormat.Makna
kedua dari Lailatul Qodr adalah malam
yang sempit. Sifat ini dialamatkan kepada malam al Qodar, karena ilmu tentang
penentuan qadar yang turun malam itu tetap menjadi rahasia Allah, dan manusia
tetap sempit pengetahuannya tentang hal ini. Juga disebut malam yang sempit
karena bumi pada malam itu menjadi sempit karena dijejali oleh turunnya
malaikat yang begitu banyak.
Sedangkan makna ketiga dari Lailatul Qodr adalah malam penentuan Qadar. Pada malam itu kejadian-kejadian yang akan terjadi setahun ke depan ditetapkan. Hal ini sejalan dengan firman Allah :“ Haa miim, Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi…” (Ad Dukhan : 1-5). Yang dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti : hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya. Al Qodar di sini dimaksudkan sebagai rincian tahunan dari Qadha Allah yang telah ditetapkan secara umum sejak jaman azali..
Posting Komentar